Minggu, 27 September 2015

Alam Kerajaan Cirebon tempo dahulu 363 M.dan seterusnya.

Alam Pemerintah Kerajaan Cirebon sekitarnya dahulu 363M dan seterusnya.
Ilmu tehnik, saat itu belum banyak atau jarang, pandai besi yang ada hanya pada kerajaan kerajaan, misalnya di Kerajaan Pajajaran dan lainnya, biasanya orang orang untuk memiliki senjata hanya dapat memiliki senjata buatannya sendiri.
Penjualan saat itu juga masih barter yaitu tukarmenukar barang barang yang diperlukan . Barter bisa dilakukan diberbagai tempat dengan cara menyimpan barang yang kita miliki disuatu tempat, kemudian kita kembali lagi  untuk mengambil barang, hasil barter tadi. Orang Cirebon dahulu sekalipun  berlainan Agama, jujur dan beraturan/berpatokan hidup.
Kendaraan  hampir tidak ada, satu satunya kendaraan yang sering terlihat adalah kuda, itupun jarang  yang memilikinya, karena kuda, sangat mahal saat itu, yang banyak memiliki hanya bangsawan bang sawan.  Alkisah populer dikeluarga “mang gamel  (bapak tukang rumput)” karena gemar berkuda, makanan kuda adalah rumput, sebab tugas pemerintahan, mbah Syaikh Syarif Hidayat/ Sunan Gunungjati  raja Cirebon sering meminjamkan kuda kesukaannya kepada Syaikh Kilayaman (Buyut  Kilayaman), atau Mang Gamel  Syaikh Buyut Muji Rancang Tengahtani Cirb.barat ( Pangeran Suryanegara/ gelar yang mula dikeluarkan Kerajaan Cirebon saat itu).Semacam itu, belum ada sesuatu yang istimewa, dengan lain lainnya.
Masih jarang tempat tempat yang berpenduduk, saat itu  Cirebon tempat yang berpenduduk yang indah, itupun belum padat misalnya di Gunungjati, Lemahwungkuk, Plered  sekitarnya-satu satunya tempat yang sudah ramai berpenduduk.
Kebanyakan Penduduk tinggal di pesisiran, atau pegunungan. Untuk menuju dukuh atau desa lainnya, harus melewati hutan,sungai dan jalan setapak, masih jarang dukuh atau desa saat itu di Cirebon. Inderamayu masih  belum ada penduduk, yang ada  hanya dipinggiran pesisir, dekat laut.
Ada nama Kerajaan Galuh, yaitu di Kabupaten Majalengka sekarang, kerajaan itu seterusnya pindah  ke Kabupaten Ciamis  untuk kemudian.
Kerajaan  lainnya di Cirebon, yang lebih klassik,  adalah Kerajan Indraprahasta, ibu Kota Pemerntahannya ditengah  wilayah Cirebon, yaitu di bukit Plangon Sumber Kabupaten Cirebon sekarang. Indraprahasta  kemudian dihancurkan, oleh cucu keturunannya sendiri, bernama Sanjaya, karena ayahnya sebagai Rajagaluh di Ciamis, pernah diserang oleh pasukan Kerajaan Indraprahasta, untuk digantikan oleh saudaranya  dari Rajagaluh  yang lebih tua usianya, sampai ayah dari Sanjaya(Raja Bratasenawa) melarikan diri ke Kerajaan Kalingga, Raja kalingga adalah mertua dari  Raja Bratasenawa. Raja Bratasenawa, adalah Rajagaluh ke tiga menggantikan ayahnya bernama  Mandiminyak di tahun 709 M.
Raja Bratasenawa, berada sebagai Raja Galuh, hanya memerintah selama 7 tahun, tahun 709-716M. Kemudian  di Kerajaan Kalingga, menggantikan mertuanya, sebagai Raja Kalingga Utara antara tahun 716- 732 M. bersama isterinya, yang sebenarnya masih saudara Bratasenawa.
Raja Kalingga selatan, diperintah Nararayana,saudara lakilaki Bratasenawa, kerajaan utara selatan kemudian disebut Bumi Mataram (Mataram Lama)  dan Bumi Sembara.
Sanjaya anak dari Raja Bratasenawa lahir pada tahun 683M. Seterusnya dijodohkan dengan Sudiwara puteri  Dewasinga, Dewasinga  anak dari Narayana. Sudiwara isteri Sanjaya, mempunyai adik bernama Gajayana. Dari Sanjaya dengan isteri Sudiwara melahirkan Tejapurnapana Panangkaran  atau Rakai Panangkaran yang kemudian termasuk para pendiri  Candi Boro Budur.                                                          Ke Cirebon lagi, kerajaan Cirebon Indraprahasta musnah, seolah menurut ceritera tidak ada kerajaan disini, sampai kemudian , oleh penerusnya  didirikan lagi dengan nama lain yaitu Cirebon Girang dengan ibu kotanya pindah ke Wanagiri, sekitar Wanasaba Sumber Kabupaten  Cirebon, bawahan pemerintahan Kerajaan Galuh, selama empat tahun. Seterusnya beralih sebagai bawahan kerajaan Kawali.
Di Gunungjati,tempat yang indah, tetapi belum padat pedududknya, belum ada kuburan disitu, ada Syeikh Nurjati, nama lain Syaikh Datuk Khafi, berasal negeri Arabia, sebagai guruAgama Islam. Mbah Syaikh Datu Khafi, Syaikh Nurjati beristeri  Hadijah puteri dari Bratalegawa, seorang  saudagar  keturunan Inderaprahasta, beristeri  wanita Islam dari Gaujarat, Bratalegawa bergelar Haji Baharudin/Haji Purwa, setelah menunaikan ibadah Haji sebagai tokoh Haji pertama  Jawa Barat. MBah Syaikh Nurjati kemudian hari, menjadi gurunya mbah Pangeran Cakrabuana, mbah Nyaimas Rarasantang, kakak beradik putra-puteri  Prabu Siliwangi Diraja Pajajaran. Mbah  Syaikh datu Khafi, guru dari wali 9. Demikian putera putera Cirebon, sampai Raja Raja Jawa sekilas pandang.
     Bersambung.                                                                                                                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar